Sabtu, 14 November 2009

TEROPONG MEMORI YG TERSISA *AMBIGU


Dari teropong memori itu aku mengintip

Dengan embun yg menetes perlahan dari ilalang yg tumbuh subur tak beraturan membuat kabut enggan turun perlahan

Dari teropong memori itu aku mengintip

Sepi di sana belum ada juga aktivitas di pagi-pagi buta. Memang begitu juga biasanya, tp itu dulu, Kepik..

Hanya tinggal serpihan-serpihan memori yg tertinggal tak lagi berarti

Meninggalkan jejak yg tak lagi ditelusuri

Memori itu tinggal di sana. Di simpan di dalam peti tua karatan yg entah kuncinya ada di mana

Aku telah menelannya bulat-bulat kau tau?!

Dan jika hendak membukanya maka harus kau belek dulu perut ku dan kunci emas itu ada di sanakah?!

Belum tentu..

Orang gila yg satu matanya tetap mengintip pada satu binocular kecil..

Aku mengintip serpihan memori itu, namun hangus lah jd debu..

Ah...Apa lg yg mau ku intip kalau begitu??

Angin membawa serpihan memori itu bersama dengan gugurnya daun-daun kering kecoklatan..

Mau kutangkap tak berhasil..

Hey, tenang saja.. Aku toh sudah menyimpannya dalam peti...

Dan dari teropong memori itu aku mengintip.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar