Rabu, 11 November 2009

akhir nya mati........


Akh.. Dinginnya suhu ruangan itu membuat otak memerintah kaki untuk lebih rapat pada tubuh, jadi tidur dg posisi miring ke kiri. Tidur meringkuk tanpa mau selimut. Sengaja. Dia memang sedang ingin merasakan dinginnya suasana. Dingin di hatinya tak urung mereda. Mungkin bisa ketika waktu berada di pihaknya, "sekaranglah saatnya dingin menggigit tubuh.." Pikirnya.

Sensasi masghul menyertainya. Dingin mulai menggerayangi punggungnya. Ia memaksa untuk tetap menutup mata. Mencoba tak merasa dingin punggungnya. "akh..andai dia di sini..," Pikirnya, "hm..sudahlah..aku tak perlu dia..aku tak butuh lagi naungannya..aku sendiri bs tanpanya. toh memang terbiasa seperti ini.."

Tersenyum dg dingin nya cuaca menggelayuti tubuhnya.. Melanjutkan tidur yg tertunda. Mencoba mengistirahatkan pikirannya yg sudah hampir penat tak berasa. Hanya bosan yg tiada duanya.. Yeah.. Bosan..

Ah.. Dan tak tersisa lagi semuanya.. Ia mati dalam angan.. Dalam dingin malam.. Dingin tidur di emperan. Tak berselimut, tak beralas.. Biasa.. Kaki langit tempat tidurnya. Heh.. Malam ini takdir baik tak memihak padanya.. Kehidupan menolaknya.. dan mati saja ia.. Malang benar nasibnya.. Besok akan ada yg mengurus jasadnya, jadi tenang saja. Jika beruntung organnya lengkap tak berkurang, jika tidak, tak bakalan ada yg akan melarang. Mungkin bisa buat penelitian. Dokter-dokter muda yg brilliant.. Hm.. Aku tidur saja dg tenang.. Terimakasih, Kawan.. dg angin dan kaki langit.. Salam ku yg paling berkesan untuk kalian..

_RIP_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar