Sabtu, 28 November 2009

Jazz guy.. :)

Hey, aku rindu kamu, pujaan ku..

Seperti menari sampai tak sadar diri..

Dan lagu itu mengalun dengan irama Jazz..

Lagu yang selalu mengingatkan ku pada mu..


Selalu..

Kamis, 26 November 2009

Dulu



Dulu.. Aku selalu berusaha..

Dulu.. Aku selalu menjadikan diriku kamu..


Dulu.. posisi ku posisi mu..


Lalu kenapa bisa hilang dulu itu?


Apakah yang dulu hanya masa lalu ku??


Aku sangat ingin yang dulu itu sekarang juga


Aku ingin merasakan tawa bersama nya saja


Aku ingin menatap, melihat raut muka ceria nya, usahanya, lelucon nya, kenakalannya.. Ah..

Dan semua yang ada padanya..


Aku rindu dia..


Aku rindu semua..


Yang dulu..

Rabu, 25 November 2009

a confession



GOD.. Some day, if it is possible, just give me a chance to be close to you then tell me how's life. Tell me how to face it. Tell me how to handle it.. Because GOD.. I am now have been loosing my way, loosing my purpose, loosing my power, loosing my confidence, loosing my ability, I feel that I've been loosing all that I have..

GOD.. I really want to meet YOU. It doesn't mean that I will be rude to YOU, but GOD.. I really do.. just hug me, GOD.. I need Your warmth, I need a secure, I need a peace..
When there's nobody whom I could believe can help me to, at least, lessen my problem, I really sure that YOU could..

GOD please promise me that YOU would never leave me.. Thx, GOD..

With all my rude,



Love YOU

Selasa, 24 November 2009

Keluh seluruh


Ssst.. Pohon-pohon berbisik pada ku "Kenapa manusia menebang ku?"

Hewan-hewan protes "Kenapa manusia tamak memburu kami?"

Maha agung gunung bersajak tentang kenapa manusia menggerusnya.

Hutan-hutan mengerang kepanasan. Katanya "Jangan bakar aku lagi!"

Samudra mengoyak karang sembari curhat colongan "Manusia menguras habitat ku, aku di bom nya sana-sini, permata ku di curinya. Rusak sudah karang-karang indah, selir-selir ku nan elok. Parah!!"

Langit batuk-batuk. Katanya sudah lama ia kena penyakit pernapasan. Terlalu banyak udara kotor, Angin selalu membawa asap hitam yg mengepul.

Akhirnya dunia dengan acuh berkata "Sabar saja.. Nanti juga mereka yang merasa.."

Kamis, 19 November 2009

malam dengan sedikit embun


Mungkin embun hanya dapat menetes kala pagi namun malam larut begini mengapa tetesan bening itu mengalir juga. Begitu cepat meluncur. Hanya memberikan sedikit kelegaan.

Dalam barisan hitam itu aku mendapatkan kelegaan
. Dalam barisan hitam itu sesak juga ada. Dalam barisan hitam itu ada cemerlang Aku tau.. Memang begitu barisan hitam itu disusun. Sangat briliant.

Rata Penuh Malam ini hujan memang turun dan kabut juga. Aneh kan?! Satu suara yg kurindukan.. Mungkin kepik berbaik hati merayap pada daun kering dan besok ia sudah tidak akan ada di situ lagi. Begitu dinamis.. Bulu2 ringan itu menggelepak. Patah. Dan tak mampu tuk membentang. Akan kah Tuhan akan mengganti nya dg yg baru? Dg sayap yg tak rapuh misalnya.. Dan sekarang hanya menikmati riak air kecil2 yg sesekali tenang namun jd bosan..

Dengan kuncup mawar hitam di tangan nya, ia menoleh. Memberikan ekspresi wajah murung mengerikan kesepian..

Rabu, 18 November 2009

evil's message


A half dark evil saw the sky. Stare into the rain falling on to the earth. With a melancholy face keep watching on those falling water. How could water fall on to the earth? Is there a source top there? Or my eyes have disordered? Who creates that thing? And why do I just could see from the bottom?? Could I go there and check it by myself? Why? And there always something appears after it. Rain and the thing that always makes human smile while watching it decorates sky. What it is name?

Rainbow answers his question. "Poor you, Dark half evil.. Let me tell you that I create by Him are really to make human smile, because not all of them happy with the falling rain. He wants to present happiness after the sadness. And it is fair, right?! So do you and your partner, Angel."

Half dark evil: "You mean that I’m not carrying the happiness for human?? So what for do I created? I am useless.. I want to give human happiness either, Rainbow.. Could I?"

Rainbow: "I'm sorry, Evil, but you couldn't.."

Half dark evil: "But why??"

Rainbow: "You are created to make the confusion. I’m sorry, but you are.."

Half dark evil are crying after hearing Rainbow telling such thing to him. "How could it happen? Am I not enough kind for human to give them a smile? I do really want to do that, Rainbow.."

Rainbow: "Just accept your destiny, so you could receive yourself wise. You know GOD is always right. He never does any mistakes. We whom create in this world are useful and contributed each other. Don’t ever regret your life, Evil, because you are part of us. You are His creature works in the left side with some important job descriptions, helps GOD to filters human kind. You color the life. Just thank for yourself whatever you are."

Evil thinking, then he smiles and thanks to the Rainbow with her explanation, then “Wush!!” He goes. As the truth evil and left a massage in the air.

“Watch out, human!! I’m ready to do my job… Be ready, Angel.. We will have a Beatle. “

saat ini..

saat ini.. sepertinya tak ada yg bisa ku tulis
tak ada yg bisa kurangkai
tak ada yg bisa ku rasa
hanya hampa

saat ini.. seperti bukan saatnya
bukan masa nya
bukan kala nya

saat ini aku merasa
begitu banyak yg aku tak kuasa melakukanya
semua. salah...
aku hanya pecundang kelas teri yg bahkan menampakkan bau nya pun malu

saat ini.. memang bukan saatnya kau tau?!
aku benci!! seperti hanya seperti ini saja. selalu..
dan kenapa?! Akh!! tak bisa kah aku keluar dr cangkang?!
bisa, tp jd kura2 yg masuk lg saat disentil ujung hidung nya..
payah!! pengecut!
dan pembohong..
intinya kau munafik

saat ini.. bisa kah kau lebih penting sedikit sj??
saat ini.. aku tak bisa berkata.. berkarya juga..

Sabtu, 14 November 2009

dialog komentar pujangga besar *ambigu



"Sudah malam..."

"Lalu??"

"Tak ada.."

"Butuh teman??"

"Tidak juga.. lebih suka di sini menatap langit.."

"Hati-hati ditemani demit.."

"Haha.. O,ya?! Hm..."

"Seolah tak peduli begitu. Apa yg kau rasa?? Kenapa wahai manusia??"

"Tak apa.. Aku baik-baik saja.. Memang nya nampak seperti apa aku ha?! Menyedihkan??"

*Geleng-geleng

"Menyanyikan sajak puisi keheningan.. Keren kan?!"

"Dia nampak sama.."

"Ha?! Masa'?! Dari segi apa?? Dilihat dari mana, Jiwa??"

"Tulisannya.. "a rebel" nampaknya.."

"Hehe.. That's cool, right?! Aku suka pemberontak.. Punya pendirian.. Tak seperti kebanyakan orang.."

"Yea!! dan menyimpang.."

"Menyimpang karena nggak seperti kebanyakan.. Minoritas selalu diasingkan.. Percaya??"

"He-eh.. Tapi... dia memang mirip.."

"Aku??"

"Ya.."

"Kenapa??"

"Hm.... Kau tau lah.. Sudah kau baca sebagian karyanya bukan?!"

"Ya.. Lalu.. Menurut mu itu baik??"

*Berfikir. "Aku tak tau itu baik atau buruk.."

"Menurut ku baik-baik saja.. Tapi sedikit menghawatirkan.. Selalu penyimpangan.. Apa mereka mau menerimanya??"

"Buktinya, karyanya besar. Ia jadi terkenal.."

"Tapi bagaimana dg hidupnya?? Apa ia bahagia?? Jangan-jangan dia atheis.. Haha"

"Ah?! Masa?! Tapi .. Tak menutup kemungkinan jg sih.."

"Yea.. Itu kan perkiraan ku saja.. Seperti.. Menyesali kehidupan"

"Nah!!"

"Hehe.. Ya sudah begitu saja.. Dan ia begitu sensitif"

"Mungkin kau akan seperti dia??"

"Mau, dengan lahir karya-karya besar, tp ingin bahagia..":)

"Semoga, Kawan ku.. Masih mau di sini menatap langit??"

"Ya.."

"Tak ada apa-apa hanya gelap yg tersisa"

"Akan kubuat ada"

"Ada yg tiada pd tingkat yg paling tinggi, Kawan??"

"Ya.. Pasti.."

"Oke!! Hm.. Masih mau di sini??"

"Iya.."

"Awas nanti ditemani demit.."

TEROPONG MEMORI YG TERSISA *AMBIGU


Dari teropong memori itu aku mengintip

Dengan embun yg menetes perlahan dari ilalang yg tumbuh subur tak beraturan membuat kabut enggan turun perlahan

Dari teropong memori itu aku mengintip

Sepi di sana belum ada juga aktivitas di pagi-pagi buta. Memang begitu juga biasanya, tp itu dulu, Kepik..

Hanya tinggal serpihan-serpihan memori yg tertinggal tak lagi berarti

Meninggalkan jejak yg tak lagi ditelusuri

Memori itu tinggal di sana. Di simpan di dalam peti tua karatan yg entah kuncinya ada di mana

Aku telah menelannya bulat-bulat kau tau?!

Dan jika hendak membukanya maka harus kau belek dulu perut ku dan kunci emas itu ada di sanakah?!

Belum tentu..

Orang gila yg satu matanya tetap mengintip pada satu binocular kecil..

Aku mengintip serpihan memori itu, namun hangus lah jd debu..

Ah...Apa lg yg mau ku intip kalau begitu??

Angin membawa serpihan memori itu bersama dengan gugurnya daun-daun kering kecoklatan..

Mau kutangkap tak berhasil..

Hey, tenang saja.. Aku toh sudah menyimpannya dalam peti...

Dan dari teropong memori itu aku mengintip.

13 Nov 2009

Sepakat kalau dunia ini seimbang. Dari keparadoks-an kita tau. Selalu ada hitam di balik putih, jelek dibalik baik, noda dibalik suci.

Maksudnya bukan menjelakan sesuatu yg baik, tapi justru memperlihatkan bahwa memang selalu ada sisi jelek di balik sisi baik. Ehm! kurang tepat!! mungkin begini saja, yg lebih dapat diterima semua adalah jika saya katakan bahwa selalu ada kekurangan dari sebuah kesempurnaan. Hanya yg "ada" pada tingkat mutlak lah yg sempurna, tidak bercacat bukan?! Jadi sepakat kah untuk sebuah keseimbangan. Bahwa yin dan yan, malaikat dan setan, kanan-kiri, cantik-jelek, dll merupakan anugrahNya untuk lebih saling menghargai, untuk jd lebih bijak, untuk jd lebih lapang, untuk jd lebih mawas, karena memang seimbang. Balance ..

Seimbang. Balance. Selesai .....

a damn excuse


Kalau kau berdiri, aku jongkok

Kalau kau mendongak, aku tunduk


Mata mu cemerlang, aku hanya buram

Lidah mu lincah, kelu punya ku


Pikiran mu bak lampu 35 watt. Cemerlang kau tau?! Dan aku hanya 5 yg nyala-mati


Langkah mu saja bak kuda yg dengan gagah nya maju ke medan laga, sedang aku hanya keledai pecundang yg selalu di belakang lawan


Kalau kamu pemimpin, aku cuma pengikut


Dan kau masih bisa tanyakan pada ku kenapa aku tak mau jd Ratu ?!

hilang tak hilang


Semua nya jd terlihat jelas

gambaran itu terefleksi lagi di pikiran ku


di mimpi-mimpi sialan itu


Bayangkan lah!!


Aku sudah tak mau mengingatnya


Susah payah aku hapus semuanya


tapi muncul lagi.. muncul lagi..


Dan setiap bangun, mata ku jd selalu membelalak
kaget luar biasa

Habis itu semua seperti nyata


membuat tidur ku tak berkualitas saja

Payah!!


Hey, aku baca doa setiap mau tidur

Setan kecil bunga tidur itu masih saja betah mengganggu ku


Dasar
kupret!!


Mungkin memang tak bisa dihapus karena alam bawah sadar ku pun berkata begitu

Aku sangat tidak keren, kau tau?!


Dan tidak ada usaha kah?!

Hay, awas saja kau setan kecil

Enyah lah kau jd daun kering yg jd serpihan kala ku injak

*tp selalu jd daun muda yg tak pernah tua ..

Rabu, 11 November 2009

..goresan..

Pagi..
Pasar telah ramai dengan aktivitas pedagang dan pembeli
Ia menyeruak di antara mereka. Mencari. Membuka jalan untuk nya sndiri agar tak stuck saja di sana, karena toh, dia masih punya tujuan yg lainnya. Kembali wanita itu berjalan. Berjingkat. Agak menjinjing rok panjangnya agar tak menjuntai ke tanah yg becek, karena prihatin melihat kakinya sendiri yg sudah kecoklatan di sana-sini. berharap masih bisa menyelamatkan yg belum ternoda. Tampe, kacang panjang, buncis, bawang.."apa lg y??" Pikirnya sambil terus berjalan.
Selama perjalanan berbatu menuju pulang. Wanita itu diam dalam angan. Dalam pikirannya sendiri. Sesekali suara klakson mobil dan sepeda membuatnya berhenti sejenak untuk menepi. Tak jarang mereka menawari tumpangan untuk wanita lugu itu. Namun dengan gelengan lembut ditolaknya tawaran mereka. "berjalan lebih baik.." Pikirnya lg. Ia nikmati batu-batu an itu satu persatu.
Ia rasakan tak beraturannya permukaan jalan. Lama. Ia tersenyum melihat berbagai macam lukisan yg mengikuti langkahnya. Begitu beragam dan tak membosankan. anak-anak desa berlarian mengejar layangan, Ibu-ibu mengayak biji-biji an, anjing mengejar ayam. Begitu banyak yg dapat disimpan dalam memori yg terbatas. Kalau ia punya kamera mungkin sudah ia abadikan agar ia tak akan lg merasa kehilangan, karena toh aktivitas yg ia lakukan semata-mata agar ia tak mau melihat kekosongan. Ia ingin selalu dapat melihat lukisan yg berbeda-beda tiap waktunya. Tiap detik. Tiap jam, tiap menit.
Suara lebah berdengung. Mengganggu pendengarannya. Namun ia mau tau. Mantri.. HamiL.. Wanita.. Tak perawan.. Kasian.. Pengadilan.. Mati.. Tersentak wanita itu menahan emosi yg ia miliki meluap ke permukaan. Mukanya merah. Matanya memandang nanar tak pada apapun. Ia ingin sekali menyerang si mantri. Mengapa harus wanitanya yg akhirnya mati?! Kedudukankah? Materi? Kekuasaan? Sama sekali tak bersolusi.. Mungkin solusi, tp tak teradili. Ia tak tahan. BerLalu saja dr sisi kehidupan yg kelam.
Dan di pantai itu ia bisa kembali tenang. Lembut menahan segala prasangka yg terpendam. Tak lg ia mau mengusik ketenangan. Diam. Matanya berjalan. Menyisir setiap aktivitas nelayan. Tetap saja ia tak mau diam. "Akh! Betapa bodohnya jika mereka tak paham apa arti kelestarian lingkungan. Bagi lautan yg memberi mereka kehidupan. ikan, ganggang, kerang.. Memberi mereka kecerdasan.. Apalagi yg mereka bisa berikan pada lautan. Toh dia hanya meminta kebersihan. Ketenangan. Kelestarian. Tak mau lagi sakit dengan meriam yg kapan saja siap menghantam kehidupan penghuninya."
PLAK! Ia menampar dengan kasarnya. Seumur-umur belum pernah tangan halusnya melukai seseorang bahkan hewan sekalipun. Ia terkejut tak sadarkan diri, tp toh tetap menantang orang yg ada dihadapannya. "Kau.. bukan seorang neLayan.." Gertaknya sinis. Lelaki itu bingung dibuatnya. Tak mengerti. Tak mengerti jika tak dijelaskan. apakah begitu penting arti sebuah penjelasan.
Lelah.. Cukup sudah memorinya menampung. Harus istirahat otaknya berfikir. Tenaganya terkuras sudah. Habis.. Habis.. Ia telah lelah..