Selasa, 30 April 2013

Arjuna


Calm down
Deep breaths
And get yourself dressed instead
Of running around
And pulling all your threads saying
Breaking yourself up

If it's a broken part, replace it
But, if it's a broken heart then brace it
If it's a broken heart then face it

...
...
Details In The Fabric by Jason Mraz

Well, setidaknya lagu yg dimainkan oleh Bang Jason Mraz saat tak sengaja kuputar berbarengan dengan degupan jantung yg tiba-tiba lebih cepat, dan kemudian berhenti sejenak, lalu berdenyut-denyut kembali, bukan jantungku, tapi nadi di pelipis, menghibur sedikit keadaannya.

Baiklah, aku akan bilang kalau: "Aku akan selalu mengharapkan yang terbaik untuk orang yang kusuka." Dan, itu, atas izin Allah SWT, akan menjadi yang terbaik untuknya.

Lalu, belahan hatiku yang lain ikut bicara. Kalau begitu kau tidak benar-benar menginginkannya. Kau tak perjuangkan dia toh.. Ragaku memperkerjakan kepala untuk mencolek otak, otak mencolek, lagi-lagi, hati. Lalu dia mendapatkan kembali sebuah pembelaan. Tidak, aku memang akan memperjuangkan mimpi-mimpiku, tapi bagian yang membuatku menjalaninya sendiri, bukan yang untuk melibatkan satu orang lagi yang spesial, apalagi berarti dan berharga menurutku, karena, hanya berpikir kalau belum cukup baik untuk bersama sosok yg kuanggap berharga tersebut. Malah membebani nanti. Ya, sila katakan kalau aku pengecut. Bagian hati yang lain tiba-tiba ditutup untuk memutuskan berpikiran yang terakhir saja. Menyedihkan..

Ah, untuk mu yang dapatkan yang terbaik. Good Life..*let I see the crack of mine :)


Rabu, 17 April 2013

The Connection

17 April 2013

Sudah lama sekali sejak kau tak lagi hubungiku. Aku lupa kapan terakhir kita bersua, meski hanya lewat pesan singkat.

Dan kemarin, entah kenapa, sosok dan namamu terlintas lagi di benakku. Entah kenapa tiba-tiba jadi mengingatmu kembali. Sampai hari ini, dan mulai berpikir ekstrim tentang kehidupanmu. Lalu.. Entah apa namanya itu, kau hadir kembali. Menyembul dan membuatku diam beberapa menit. Kau di sana. Hadir lagi dan menyapaku, meski lewat pesan singkat. 

Itu sudah lama sekali sejak aku merasa kalau kita mungkin terhubung perasaan. Dan masihkah? Sebegitu kuatnyakah? Mungkin.. Aku jadi mulai menyangka kalau itu mungkin benar. Ada apa dengan ku dan kau? Hei, aku mulai penasaran. Dan kenapa aku masih sakit saat kau bilang kalau kau tak gusar untukku. Argh..! 

Aku egois ya? - -'

...

Dengarkan aku orang tua!

Aku ingin sekali memelukmu

Sudah lama kehangatan masa kecilku bersama denganmu memudar

Menyisakan jarak yang mungkin kau merasa cukup jauh

Tapi aku bisa rasakan, kalau kau sedang rindu masa-masa itu, atau kau kesepian

Aku bisa rasakan, Orang tua. Aku turut sakit merasakannya. tapi kutahan.

Orang tua yang kusebut Orang tua..

Jangan pernah mengira aku tak menyukaimu. Mungkin .. tapi rasa kagumku kepadamu lebih dari itu.

Kau salah seorang yang menginspirasiku, panutanku juga secara tidak sadar. Kau dan Ibu. Kalian berdua.

jadi, Orang tua..

Jangan pernah kira kalau aku tak lagi peduli.

Orang tua, dengan kasar, caraku ungkapkan cinta.

karena kau mungkin tahu kalau kami munafik.

Maaf Orang tua, kalau aku jujur, bisa nangis kejer aku seperti dulu.

Saat kau bilang aku selalu menyambutmu dengan sapaan "Bapak!" dan lari menghambur lompat ke pelukanmu yang baru saja turun dari mobil jemputan kantor. Aku masih ingat. Jangan remehkan aku untuk memori masa lampau. Kusimpan benar itu dibenakku.

Ya.. Aku, kami, selalu menyayangimu..

dengan Cinta,


Teruntuk ..

Tuhan.. Selamatkan dia, mereka, dari hal-hal yang tak Kau ridhoi. Termasuk jalannya.

Kau tau itu menyesakkan saat sesaat kami tahu kami akan menangis dan merasakan jurang dalam di hati kami. Kami tahu kalau itu menyakitkan. Kami tahu sesaat itu membuat kerongkongan kami tercekat dan perih.

Tuhan, Kau tahu seberapa aku mencintainya. Kau pun tahu seberapa aku kecewa kepadanya, tapi.. Aku tetap tak bisa menghilangkan cinta itu kepadanya. Dia, Bapakku, tetap menjadi laki-laki yang kusayang. Sama ingin kujaganya seperti Ibu, Kakak perempuan, dan Adik laki-lakiku.

Jadi, kumohon, Tuhan.. Beri mereka jalan yang Engkau ridhoi. Biar mereka bahagia saat kekal nanti.

Aku mencintai kalian, Keluarga kecil aneh ajaib tak sempurnaku. Ya, kemunafikanku memang mengalahkan rasa yang selalu malu untuk kutampilkan.

Minggu, 14 April 2013

Filosofi Cicak


Cicak bagi orang Medan mengandung sebuah filosofi. "Orang Medan (Batak) harus bisa membaur dimanapun mereka berada". Sama halnya cicak yang mampu tinggal di atap, tembok, tanah, dan pohon. (bagaimana dengan air ya?) :)

Dan payudara wanita seperti pada gambar tersebut di atas, yang mana hampir di setiap rumah adat di sana terdapat dua hiasan rumah kayu tersebut, merupakan simbol bahwa wanita sebagai sumber kebahagiaan orang Batak, melambangkan kesucian, kehormatan, kesuburan, dan harta. Wanita Batak diharapkan mampu menjaga kesucian, menjaga kehormatan suaminya, memberikan keturunan, dan mampu mengatur harta keluarga. 

Hm.. Indonesia memang kaya budaya ya.. Semoga bisa ke Pulau Sumatera lagi. Horas!! :)

Senin, 08 April 2013

Toba, 29 Maret 2013

Toba.. Mau lagi aku ke sana.
Senang berada di pulau itu.
Ingin bersua lagi dengan Abang :D

Terimakasih kepada Ibuku yang telah membiayai kami (aku dan kakakku) untuk jadi memiliki pengalaman menapaki pulau Sumatra, setelah Kalimantan sudah. Mimpiku yang ingin keliling Indonesia, dan pernah mencantumkan yakin dalam tulisanku kalau usiaku akan cukup untuk itu mungkin bisa sedikit dihibur dengan telah menginjak dua pulau utama di Indonesia. kalaupun tak mampu ku jajaki keseluruhan Indonesia karena luasnya Bangsaku, setidaknya masing2 pulau telah menampungku. Sederhana. Sesederhana itu? Semoga tidak, karena aku masih berharap bisa lebih dari itu.

Hari pertama, kami mengunjungi Berastagi, air terjun Si Piso-Piso, dan tempat2 lain yang tidak terlalu kuperhatikan karena hanya sebentar2 menjajakinya.

Andong Berastagi

 Banyak yg jual tebu

Anak tangguh Berastagi. Sisi lain kehidupan yg penuh dengan kemewahan, terdapat perjuangan dan kesederhanaan. Keren!!


Naik kuda dulu. Pose.. ;)

Air Terjun Si Piso-Piso

Hari kedua kami berada di sekitar Danau Toba. Itu laut apa danau? o.O Sangking luasnya. Alkisah Danau Toba terbentuk dari tangisan Putri Ikan yang menikah dengan seorang pemuda yang melanggar janjinya dengan menyebutkan bahwa Ibu dari anak mereka adalah seekor ikan. Putri Ikan yang sakit hati kemudian memerintahkan anaknya untuk naik ke atas gunung, dan tangisan Putri ikan menenggelamkan daerah itu, termasuk pemuda yang menikahinya. Anaknya, Samo yang sedih kemudian terjun dari gunung tempat ia menyelamatkan diri dan berubah menjadi pulau yang berada di tengah-tengah Danau Toba, namanya Pulau Samosir. Menurut pengamatan, Pulau Samosir nampak seperti orang menelungkup jika dilihat dari udara.


Kami berlayar jg ke Pulo Tao (Honeymoon Island)



Banyak burung putih ini di sini. Mirip bangau, tapi lebih kecil.
Beruntung tertangkap kamera :)
Lebih baik mereka hidup bebas :)

Masih di hari kedua, kami melanjutkan berlayar ke Pulau Samosir. Menyaksikan dan menikmati Tari Tor-Tor. (Ada Abang..) <3 :p="" p="">


Kami (Aku dan Kakakku) bersama Abaaaaang.... <3 i="">He is like a stallion
:p

Lalu ke Makam Raja Sidabutar


Hari ketiga, Kami ke Kota Medan. Belanja-belanji :)

Tiga hari yang memuaskan. Terimakasih kepada Allah, yang telah mengizinkan kami pergi ke sana, dan pulang dengan selamat. Semoga lain kali kami bisa ke Pulau Sulawesi, Irian, Bali, Lombok, dan Pulau2 kecil lainnya di Indonesia kalau diizinkan. Amiiiin.. :)

Horas.. Horas.. Horas.. !!!

Nasib Baik Kedua Mati Muda?


Gie, mengutip dari seorang filsuf Yunani, ditulis di buku hariannya.

"Seorang filsuf Yunani pernah menulis ... nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda."

tapi, bagaimana dia yang tak dilahirkan tau dia memiliki nasib terbaik, kalau merasakan bernasib saja tidak?

Gie, banyak penyesalan dalam hidupmu kah? Ya, baiknya naik gunung, Gie. Temani nanti dengan jiwamu yang tertinggal di sana saat kuhirup udara yang sama seperti yang pernah kau hirup, saat kurasakan hawa yang sama seperti hawa yang pernah kau rasa, mungkin tak akan sama lagi pemandangannya, seperti yang dulu pernah kau nikmati. Gie.. Aku tak ingin sepertimu yang mati muda. Tinggalkan aku saat hendak ku bersua dengan kehidupan nyataku. Sungguh, Gie.. tapi tak mampu ku pungkiri kalau romantisme itu indah. Kau semacam naskah skenario hidup favoritku. Ku buat menjadi berusaha merasakan seperti yang persepsiku tangkap juga kau rasakan. Ada sepi, murung, dan sendiri, tapi kau punya cinta yang tersembunyi, dan mereka saja yang kau bagi. Apalagi kalau bukan padang edelweis atau tonggeret? Ah.. Aku suka apa yg kubuat. Kau juga pasti tak menyesal akan hidupmu kan, Gie.. Memang harusnya begitu, selama kita yg membuat hidup kita, bukan yang lain, bukan orang lain, hanya kita.. Inshallah, aku akan ke tempat yang dulu pernah jadi tempat favoritmu bercerita tentang cinta. :)