Rabu, 26 Mei 2010

Two Appeared Memoar


It suddenly I remembered of a single beautiful flower that u had taken a picture to at that place no longer after I attracted of its appeal and shared to u. I was so happy that made me expressed with a wide smile on my face. It is terrible or miracle that u unconsciously had made me thought u appreciated me well. Thx, Prince charming. It wont only keeps in one of my important gadgets but also had been stayed in my head as something. It is wonderful.. Thx. I'll always adore u. Funny..

And for something I remembered u anymore, My guy.. When I saw him squatted at the side of swimming pool. He tried to swim crossed the other side, but hasn't already success.. I know He can do it. He has that power. It just need a correction on the way he takes breath while swimming. I told him at the final, but I'm not sure he completely understand my explanation without practicing it. U know.. His father wants him to join a military career, so he needs to be good in swimming to pass the recruitment test. I hope he can pass it. U hope the same uh?! Hehe.. U have in fact.. Yeah and at that time I suddenly remembered u and almost sent u a message to tell my experience. Hahah.. Almost.


Ciledug, May the 27th 2010
Living room, 2:42 am

Minggu, 23 Mei 2010

Satu lagi pelajaran
















Terperajat dan diam ketika seorang teman menceritakan cerita yang sebelumnya memang pernah dia ceritakan pada ku namun tak detil. Ternyata.. Masih sedikit sekali aku bersyukur.. Dan nyatanya aku adalah salah satu yang beruntung dengan sandang, pangan, papan yang layak bahkan malunya berlebih dan tak jarang tamak.

Bagaimana jika mereka yang demikian ternyata ada dekat dengan ku dan aku tak merasa, tak melihat, atau bahkan menutup rasa dan mata itu semata untuk memuaskan diri sendiri.. Kejam.

Allah pasti begitu sayang pada kedua wanita itu hingga Dia lebih cepat menjemput mereka untuk memberikan tempat yang lebih aman dan nyaman juga berkecukupan di sisiNya..

Sangat mulia dia sampai mempertaruhkan nyawanya juga, namun sekali lagi.. Allah terlalu tak rela membiarkan mereka tak nyaman. Subhanallah..
Semoga dua wanita terhormat itu tersenyum di sana. Di tempat yang memang layak untuk keduanya :)

Sabtu, 15 Mei 2010

atheis atau tidak?


Jadi tidak ada alasan untuk menjadi atheis, karena Tuhan membiarkan ku untuk menjadi sesuatu

Rabu, 05 Mei 2010

oho..Kenyataan

Ada seorang anak manusi. Keturunan adam dan hawa. Begitu degil ia. Tak bisa dipungkiri kenakalannya. Dan ternyata pelajaran yg didapatnya membuat ia melewati batas (Oh, Yeah.. Tentu saja manusia terbatas)

Ada seorang anak manusia. Sungguh degil ia pada orang-orang di sekitarnya (Oh.. Seharusnya dia tidak berbuat seperti itu, karena kita makhluk sosila dan harus berinteraksi dengan mereka juga sewajarnya, sebaik-baiknya kita) *Lupa kalau yg terlihat baik selalu disukai

"Nih! Aku beri tahu semua tingkah mu, aksi mu, ulah mu.. Dan perhatikan akhirnya." Begitu kata orang tua

Huah.. Dia seperti mau mengelak. Tak percaya, tp mau tak mau diterima. Dan untuknya, semua memang harus di tumpahkan ke depan mukanya. Bau seperti muntahan, tp harus di endus.

Pelajaran yg memang harus di jungkirbalikkan lagi agar ia mengerti.


Surat untuk Gie 1

Gie... Negara mu tak lebih baik dari yg dulu. Negara mu tak lebih benar dari yang pernah kau perjuangkan dulu, ketika kau masih hidup dan bisa menyuarakan ketakutan-ketakutan mu akan tak sejahteranya rakyat, Gie..

Gie.. Mungkin kau benar. Negara. Bangsa ku tak akan bisa menerima tantangan dunia ke depan. Aku merasakannya secara pribadi, Gie.. Aku tak pernah mengenal bangsa ku, walau hanya sepotong kecil. Tidak. Tak pernah sama sekali.

Gie.. Kalau kau masih hidup, akankah kau akan tetap bersuara? Untuk adilnya bangsa? atau malah sama seperti mereka yg akhirnya tak tahan dengan semua gemerlap harta dan masuk terjembab bersama tamaknya mereka?! Zaman telah berubah dan kau (kalau masih hidup) di zaman sekarang mungkin akan perlu uang juga kan?! Tak usah munafik, Gie..

Maafkan aku, Gie.. Aku telah menghakimi mu dengan lancang. Aku tau. Kau tidak akan begitu kan?! "Lebih baik diasingkan dari pada hidup oleh kemunafikan" Begitu kira-kira kata mu. Aku tahu.. Kau dulu juga begitu. Bertahan untuk tetap sendiri dan tak berdiri untuk siapapun kecuali kau.

Gie, Kau tahu?! Mereka menjualnya.. Aku tak tahu itu benar atau salah (sesuatu yg kata mu harus dipegang oleh mahasiswa. Asas benar-salah) tapi aku langsung murka saat mendengar nya. Mungkin aku terlalu berlebih ya?? Aku memang tak cemerlang, selalu terburu-buru berkomentar. Heuh.. Tapi mereka menjualnya, Gie.. walau Yeah.. Seperti yg temanku ungkapkan saat aku berkata jika aku seorang milyuner, akan ku beli semua dan ku serahkan pada negara untuk pendidikan. Dia berkata: "Yea..Dan setelah itu mereka tak menjaganya atau malah ditilep untuk dijual lagi pada kolektor atau diambil sendiri untuk mereka kemudian mereka membuat duplikatnya dan menipu kita semua.." Memang sulit untuk percaya pada bangsa ini lagi, Gie.. Oh.. Aku lupa kalau aku bagian dr mereka sebenarnya. Mungkin sebagian manusia yg tak bisa dipercaya. Tak bisa diandalkan, karena kau akan kecewa. Percaya.

Dan Gie.. Sekarang agak lebih lega karena tidak semua yg dijual, sebagian yg rusak (malah) diteliti untuk menelusuri sejarah.

Gie.. Bukankah kita telah terlalu jauh dari sejarah. Makanya kau benar kalau mungkin sebentar lagi (apalagi Indonesia dilintasi lintasan gunung api aktiv yg sewaktu-waktu bisa menggeser semuanya menjadi hanya lautan tak ada daratan) akan runtuh. Fondasi, seperti yg kau katakan, kita tak memiliki itu. Terlalu bodoh untuk menyadari bahwa mungkin sebenarnya kita Bangsa yg hebat. mereka terlalu takut dengan itu, jd menyingkirkan semuanya. Seperti memisahkan anak yg baru lahir dari orang tua mereka, jd masa lalu itu seperti missing link yg tak terjangkau.

Ah.. Gie.. Gilanya Bangsa membuat gila rakyat juga agaknya. Mereka pemilik tanah sampai tega untuk menyingkirkan anak-anak SD yang seharusnya ujian kelulusan. Hanya karena tanah, Gie.. Harta. Tak bisa kah mereka menunggu sejenak, setidaknya sampai mereka menyelesaikan soal ujian terakhir mereka?! Sungguh. Mungkin mereka sudah buta. Tak merasa. Hati nya sudah seburam penderitaan rakyat miskin yg tak punya dana untuk pergi ke dokter.

Gie.. Dunia mu tak sebaik dunia ku di mana komunikasi semakin mudah. Teknologi semakin canggih, tp dunia ku jg tak sebaik dunia mu yang tak lagi mengenal romantisme hidup bersama.