Minggu, 18 September 2011

Coba2, ikut2an, belajar. Milly dan Aku :)


Milly dan aku. Kami punya rahasia. Tentang aku dan dia. Hm.. Apanya yang aneh kalau Milly punya bulu lembut keabuan, sedang rambutku coklat keemasan. Milly berkumis, aku tidak. Milly kadang menggaruk kasar kaki kursi dan aku tak perlu melakukan itu. Ya.. Itu kami. Aku dan Milly. Dia sahabatku, aku juga. Bisa dibilang kami sudah seperti satu. Sampai pada suatu hari, Milly berkelakuan baik. Ia tak menngaruk kursi meja makan ketika jam makan tiba, tidak membongkar bola wol milik ibu, tidak menubruk pohon untuk mempermainkan serangga, tidak menolak mandi. Yah.. Hari yang aneh yang pertama kali disaksikan kedua orangtuaku, ketika aku jadi suka meraung2, lompat sana-sini, keluar lewat lubang pintu yang sering dilalui Milly, dan menggaruk kepalaku dengan kaki. Hehehe.. Itu Milly ketika jadi aku, dan aku masuk ke tubuh Milly. Sssst... Kami memang punya hobi baru, dan itu rahasia kami. Sejak aku jatuh dari pohon mapple di halaman rumah dengan hanya disaksikan Milly, kami jadi suka tukar posisi. Entah. ketika itu mata kami beradu, bertautan, lalu semuanya menjadi lain. Ketika aku masuk ke tubuh mini milik Milly, berambut, dan jalan dengan 4 kaki. Aku mengeong, mengelus perlahan mataku dan langsung nyaman kemudian berlalu dari pohon Mapple itu. Yang aku dengar, ibuku menjerit, dan membawa tubuhku yang tak sadarkan diri itu masuk ke dalam rumah. Untung aku tak apa2. Tak patah tulang atau gagar otak, tapi setelah itu, ibuku dibuat pusing 7 keliling olehku yang tak berhenti menjerit, mengerang-ngerang, loncat sana-sini, seperti yang kubilang td.. Dan aku yang lapar, dengan tenangnya berjalan ke dapur, melompat ke meja makan, dan mencuri 1 ekor ikan.

Dan kami bertukar lagi, ketika si bodoh Milly menyetrum tubuhku dengan menggaruk-garuk kabel pemanas air yang kulitnya mengelupas. Dasar Milly bodoh! Aku kaget seketika dan langsung pingsan. Milly yang kembali ke tubuhnya, kesenangan. Ia langsung kabur ke luar rumah, menajamkan cakarnya yang mulai tumpul. Heuh..

Itu kisah kami. Aku dan Milly. Entah kenapa sejak saat itu, aku dan Milly selalu bertukar badan ketika kami celaka, terutama pada tubuhku, sampai suatu hari ketika aku yang tak hati2, menabrakkan tubuh Milly pada benda bermesin berwarna hijau itu. Ketika itu aku sedang berjalan2 sendirian, dan ketika menyebrang, suara klakson yang keras mengejutkanku, aku malah berlari ke depan, dan benda bermesin lain menubruk tubuh Milly. Aku tak sadarkan diri, Milly yang sedang ada di tubuhku tersentak dan membuat tubuhku pingsan. Aku bisa merasakan sakit, tapi ketika aku bangun, aku tak berdarah, tapi Milly.. Huhu... Aku tak sanggup bercerita lagi.. Aku telah membuatnya pergi. millyku..

Sudah dua tahun sejak kepergian Milly, tapi aku merasa dia tidak benar2 pergi, aku masih suka lewat lubang pintu yang sering dilalui Milly, meski kadang kesusahan karena badanku yang membesar, masih suka mengerang-ngerang, dan menubrukkan badanku ke batang pohon yang ada serangganya. Dan mataku.. kadang biru, kadang hijau. Ibu, pernah menemukan rambut keabuan di kepalaku, padahal aku masih SD.. Masa'aku stres sampai menua. Hehehe. Aneh memang, tapi aku senang, tahu kalau Milly masih bersamaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar