Selasa, 22 Desember 2009

Kumbakarna-Wibisana


Ketika Kumbakarna memilih untuk membela saudaranya, Rahwana ketimbang membelotnya.. Berada di sisi tokoh protagonis Rama beserta dengan adik nya, Wibisana, yg akhirnya lebih memilih sisi baik kehidupan dg tokoh yg sebelum nya jd lawan mainnya.. Apakah kita masih bisa menyalahkan Kumbakarna atas pilihannya? Apakah kita bisa berkata bahwa "bodoh" sang Kumbakarna tetap berada di pihak Rahwana? Apakah kemudian ia bukan seorang ksatria, yg dielu penikmat wayang karena apik budi ne? Lalu bagaimana dg Wibisana? Masih baik kah dia dengan segala penghianatan ia pindah tangan.. Tau bahwa Rama lah yg akan menang. Seolah Pak Dalang membisiki nya skrip sebelum penonton bertandang.. Ahh.. Sebuah sisi kehidupan yg penuh pilihan bukan?! Ketika kau memutuskan untuk berada di mana engkau berjalan.. Sebuah intuisi yg nyala-padam yg tak jarang membuat mu hilang tujuan. Jalan di depan tak lagi jd mudah di pilih dan tiba-tiba saja banyak cabang. Dan jangan buru-buru menghujam sebilah belati tajam di dada Kumbakarna hanya karena ia memilih untuk tetap di sisi Rahwana. Seolah ia membela yg batil dan memerangi yg hak. Bukan!! Coba lah kau tilik siapa Kumbakarna. Buto cakil yg halus perasaan nya.. Bertapa untuk memersiapkan dirinya yg memang ia tau harus mati di seberang sana. Ketika sebuah palu godam kebenaran menghajar habis raganya. Ingat suatu kutipan yg tak bisa kita menahan bahwa ia tetap seorang ksatria.. Ia hanya mencoba untuk setia pada saudaranya. Pantaskah seorang ksatria berkhianat?! Prinsip ini yg mungkin dipegang teguh oleh buto cakil yg halus perasaan nya. Walau ia dari awal tak sependapat dg Rahwana, tp toh tetap dibela nya saudara laki-lakinya. Sebuah prinsip.

Dan Wibisana.. Layak kah pula jika kita menjudge ia bukan ksatria perkasa yg tidak seperti Kumbakarna, lebih memilih untuk pergi pada tuan baru nya, Rama?? He.. He.. He.. Mungkin saya lebih senang mengatakan bahwa seorang yg bijak tidak akan berfikir demikian. Sederhana. Wibisana hanya mengikuti kata hatinya dan lagi-lagi.. Sebuah pilihan..


Dua buah mata koin yg berlawanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar