Minggu, 20 Juni 2010

Bulat-Cumullus Nimbus

Dua jam pertama sejak mata terbuka Itu hanya langit biru dengan gumpalan cumullus nimbus

Ah, silau. Kerjap beberapa kali saat setelah benar-benar akhirnya menikmati
Ingin ke sana, mencari ujungnya

Batas itu. Ah, mungkin juga tak ada, karena tak bersudut, hanya bulat dan aku bisa mengelilinginya bebarapa kali. Mungkin tidak, karena memangnya usia ku cukup??


Ah, lalu mengedarkan pandang. Cuacanya cukup bagus. Dan mereka berdua di atas jembatan penyebrangan yang baru saja kulewati dan memang sebenarnya tak sengaja juga terlihat. Yang laki-laki melingkarkan lengannya ke leher yang perempuan, dan perempuan itu tampak menikmati juga memegang tangan yang laki-laki. Mereka diam membebaskan pandangan mereka entah pada apa. Cantik. Pikir ku. Pemandangan yang indah. Lalu kembali dengan dunia. Langit biru cerah dengan cumullus nimbus.


"Enak ya, Neng.. Orang kota mah bisa jalan-jalan..Kita mah orang desa nggak bisa, Neng.."

"Eh?? Tapi di desa masih banyak pemandangan yang bagus kan, Pak."

Yang lebih muda tersenyum. Entah apa yg ia pikirkan tentang ocehan ku.

"Bukan gitu, Neng.. Orang desa mah kerjaannya ngarit terus.."
"Oh.." batinku. baru menangkap apa yang beliau coba keluhkan kepada ku. Beliau ingin refreshing agaknya. Sehari saja tak megerjakan aktivitas rutin. Bagus. Beliau toh bukan robot dan kami berpisah setelah aku dan seorang kawan mencapai tempat yang kami cari. Berpisah dengan bapak itu namun tidak dengan kata-katanya.

Hanya padang rumput yang tak menarik mungkin untuk kawan ku, tapi tidak buat ku. Aku punya memori di sana, jadi bermakna. Ah, tiba-tiba merindukan mereka. Hanya kelakar saja. Aku merindukan mu..


Benda kecil putih itu melayang-layang di angkasa. Warnanya yang putih dan jaraknya yang jauh membuat ku mengira itu UFO. Bodoh! Cuma yang kubuat di kepala ku saja. Aku tak pernah tahu seperti apa UFO, jadi bebas ku gambarkan untuk diri ku bentuk-bentuk UFO.


Melorot di atas bangku ku. Aku tidur lagi. Bahkan tak bernafsu mendengarkan musik-musik yang telah diseleksi masuk ke dalam mp3 ku.
Bagaimana aku menulis. Harus cari inspirasi, lalu teringat dia dan lagi dia benar. Pionir ku.

Aku janji akan mencari ujungnya, walau dia bundar, tak bersudut. Itu berarti aku bisa mengelilinginya berkali-kali.. Usia ku pasti mendukung ku. Bulat bundar, cumullus nimbus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar