Minggu, 02 Januari 2011

Nenek dan Kekehannya


Nenek terkekeh dengan pemandangan gusi tak bergigi miliknya

Lucu sekali saat melihatnya

Wajahnya lugu seperti bayi

Walau kerut tak mampu lagi membohongi

Menipu pemuda-pemuda yang dulu mengantri

Mungkin telah sama seperti dia

Berkerut dan tak lagi punya banyak kuasa

Nenek itu terkekeh dengan gusi yang tak lagi bergigi

Sudah berapa waktu sejak masa mudanya ia berjaya

Mendapatkan semua predikat yang yang rata-rata wanita inginkan

Segarpun wajahnya saat terkekeh

Tak ada pula sedih terlihat di air mukanya

Sekarang bersama kebaya dan jarit kuno miliknya

Susur tak berhenti pula diputar di gusinya

Mungkin karena biasa..

Nenek tua terus terkekeh di teras rumah joglonya

Menertawakan generasi muda yang miskin akan norma

Yang bergaul sana-sini dengan uang orangtua

Yang sok jagoan menantang aturan zaman buyut ada

Yang padahal baru lahir ke dunia

Khe.. Khe.. Khe..

Sore ini, dan besok pagi pun, nenek masih akan terus terkekeh menertawakan cucu-cucunya

Yang sudah tuli dan buta

Karena jika malam dan siang tiba

Sederhana saja

Nenek akan masuk ke dalam rumah untuk berdoa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar