Senin, 07 Maret 2011

Kulit hitam = kotor = dekil = jelek ??



















Akhir-akhir ini aku lebih senang mendengarkan beberapa celoteh teman-teman kosanku ketika berada di ruang TV. Entah! Seperti agak malas menanggapi ini-itu. Mungkin juga karena kecenderungan perbedaan pendapat antara kami lebih besar, jadi malas saja berdebat. Aku memang tak pandai berbicara, jadi kuputuskan untuk memegang saja apa yang aku suka untuk dipegang daripada harus membuat oranglain juga menjadi setuju atau bahkan tak akan pernah setuju.
Seperti pada suatu siang bersama beberapa teman kostan yang pada waktu itu kebetulan lebih muda dariku, jadi mereka adik tingkatku menurut tahun masuk kuliah. Salah satu dari mereka berkomentar tentang sesosok laki-laki berkulit hitam di layar TV.

"Ih.. Item banget y?! Itemnya tuh nggak coklat, tp item bener-bener item." Komentarnya. Batinku terlonjak. Bukan karena aku termasuk yang berkulit sawo matang, dan memang lebih coklat warna kulitnya dibandingkan dengannya, jadi aku seperti ingin protes, tapi lebih kepada kebosananku akan stereotip masyarakat yang TELAH TERMAKAN anggapan kalau PUTIH ITU BERSIH, INDAH, CANTIK dan HITAM ITU KOTOR, DEKIL, JELEK. Oke.. Mungkin tak selamanya juga masyarakat-termasuk juga dia-termakan stereotip macam itu. Aku juga bisa toleransi dengan menganggap selera tiap individu yang berbeda-beda, tapi Oh.. Entah.. Untung aku masih punya pikiran macam itu hingga mengeremku untuk protes. Mungkin hitam membuat kita jijik pada seseorang, menganggap kalau kulit mereka kotor terus-terusan hingga membuat kita malas dan jengah jika bersentuhan. Mungkin.. Mungkin itu yang jadi alasan banyak orang tak suka kulit gelap. Aku harus tahu dan buktikan seperti apa aku dengan berinteraksi langsung dengan mereka baru bisa protes macam-macam untuk pembelaan. Yah.. Mungkin.. Tapi.. Selama ini aku tak suka mengatakan kalau hitam itu buruk. Malah beberapa kali tertarik melihat beberapa aktor berkulit hitam di film aksi, karena alasan subjektif sih.. Ehm! Lebih macho! Lebih keliatan laki-lakinya. Hehehe.. (dasar wanita) :p

Sekian.. Hanya mencoba menuangkan pikiran :)

Selasa, 01 Maret 2011

??


Aku tak peduli apakah kau masih peduli padaku atau tidak

Aku hanya peduli untuk "Selamatkah kau dr apapun yg bisa celakai mu?"


Cuma sekelumit kepedulian.. Yah..

Minggu, 27 Februari 2011

Jarum jam dengan putaran yang kebalikan


Kalau waktu diputar ke arah terbalik. Apa jadinya, Kawan? Ingin tahu, karena yang aku tau, itu mungkin, tapi rikuh dibuatnya. Sadar ketika melakukannya tadi bersama ember cucian, ketika sedang membilasnya dengan air keran. Sebenarnya bisa saja aku memutar ember itu dengan normalnya aku memutar ember untuk dibilas, searah jarum jam tentu saja, tapi entah, busa sabun di sebelah kiri dalam ember membuatku memprioritaskan untuk membilas ke arah kiri terlebih dahulu, dan yah.. agak aneh. Lalu entah, teringat waktu. Bagaimana jika waktu diputar ke arah yang sebaliknya dr yang normal?? Apakah bisa. Oh.. Tentu saja! Aku pernah melihat
design jam dinding macam itu di rumah temanku yang mewah. Namun, jadi geli karena aku bahkan terkecoh oleh pemikiran tentang putaran jam yang normal ada. Namun, itu hanya design. Mereka hanya membalik keberadaan angkanya, jadi bukan diputar mundur. Maksudku.. Oke, diputar mundur, tapi bukan dengan angka normal berada pada tempatnya. Bagaimana, Kawan?? Bagaimana jika begitu??

Hehe.. Aku baru menyadari kalau itu hanya bagian dari gambaran tentangku. Tentang lampau. Masa lalu.. Terimakasih dan jika itu kulakukan, mungkin akan sama seperti yang kurasakan. Sebuah kerikuhan. Well.. Life indeed must go ahead, not go back -- d

Sabtu, 26 Februari 2011

Kalau memang jalanNya


Saat itu aku masih tertawa-tawa kala telepon diambil alih olehnya

Saat itu aku masih bisa bercanda-canda dan melepaskan segala cerca yg tentu saja tak akan melukai hatinya, karena tau itu biasa

Saat itu aku masih bisa bermanja-manja dengan rajukkan

Dan beberapa saat setelah permintaannya, yg juga tentu saja hanya canda, bulir2 itu jatuh bersama pengkurku

Dan entah, jadi berpikir keras untuk sesuatu yang pantas kuberikan untuknya

Itu menjadi yang paling pertama, karena yang lain tak berisi cinta sedalam makna hadiahnya

Itu akan sulit dan berat

Aku bisa saja membawanya menjadi santai, tapi pasti akan tetap jadi kaku

Aku hanya ingin memberikan hadiah itu untuknya, bukan yang lain, hanya benda itu yang pantas

Aku harap dia baca

Aku harap menjadi lebih setelahnya

Setidaknya aku ingin dia tau tentang yang diridhoiNya

Aku ingin kita sejalan

Aku memang bukan yang suci sekalipun

Hanya ingin yang terbaik untukmu

Karena tersiksa tak bisa lebih berdoa banyak untukmu

Aku tau itu sama seperti protesmu dulu

Hingga tak kuucapkan lagi sekarang tiap bertemu muka denganmu. Padahal telah kukatakan alasannya, dan cukup membungkammu

Keduanya sama. Hanya ingin memberikan sesuatu yang baik untukmu

Karena aku sayang kau

Itu lebih dari sekedar peluk atau cium yang selalu enggan ku terima

Itu cinta, Ayah..

Aku mau, aku bisa mendoakanmu yang macam-macam

Dan aku harus bersabar sampai Dia mengabulkan

Yeah.. Aku tau, aku cinta padamu, walau aku juga bukan yang suci

Sampai kata itu terucap dengan niat


Rabu, 26 Januari 2011

Wanita keren versiku



Nah! Wanita seperti itu yang ku maksud! Yang akan dengan senang hati aku katakan kalau dia keren! Yang tak berdandan berlebihan, yang berwajah innocent namun peduli pada sekelilingnya. Yang cantik bukan terpancar lebih kepada wajahnya, tapi sifatnya yang mengagumkan. Yang menjejakkan kakinya ke medan perang, membawa pedang, menyamar menjadi laki-laki, bertingkah seperti mereka (sebenarnya tak harus jd laki-laki jg c..), lalu pulang membawa lencana (yg ini jg tak harus lencana, hanya simbol saja). Hehe..


Maksudku.. Ayolah.. Aku hanya berfikir kalau.. menjadi cantik dari luar memang penting, tapi.. lebih keren jika.. Orang2 menyebutmu cantik karena kepribadianmu (bukan berarti aku bilang kalau kepribadianku keren). Hanya sesuatu yang sebenarnya ingin aku sampaikan untuk menjawab protes.


Maksudku.. Berpenampilan gaya bukanlah fokusku. Itu saja.. Yeah.. Cuma itu..

Minggu, 02 Januari 2011

Nenek dan Kekehannya


Nenek terkekeh dengan pemandangan gusi tak bergigi miliknya

Lucu sekali saat melihatnya

Wajahnya lugu seperti bayi

Walau kerut tak mampu lagi membohongi

Menipu pemuda-pemuda yang dulu mengantri

Mungkin telah sama seperti dia

Berkerut dan tak lagi punya banyak kuasa

Nenek itu terkekeh dengan gusi yang tak lagi bergigi

Sudah berapa waktu sejak masa mudanya ia berjaya

Mendapatkan semua predikat yang yang rata-rata wanita inginkan

Segarpun wajahnya saat terkekeh

Tak ada pula sedih terlihat di air mukanya

Sekarang bersama kebaya dan jarit kuno miliknya

Susur tak berhenti pula diputar di gusinya

Mungkin karena biasa..

Nenek tua terus terkekeh di teras rumah joglonya

Menertawakan generasi muda yang miskin akan norma

Yang bergaul sana-sini dengan uang orangtua

Yang sok jagoan menantang aturan zaman buyut ada

Yang padahal baru lahir ke dunia

Khe.. Khe.. Khe..

Sore ini, dan besok pagi pun, nenek masih akan terus terkekeh menertawakan cucu-cucunya

Yang sudah tuli dan buta

Karena jika malam dan siang tiba

Sederhana saja

Nenek akan masuk ke dalam rumah untuk berdoa

Ibuku. Cinta beta sepanjang masa :)




















Tersenyum dan sedikit tawa lebar ketika membaca pesan singkat yang nyatanya tak singkat, yang dikirimkan ibuku kepada kakak perempuanku. Isinya kira-kira seperti pengaduan dan seperti ingin berbagi sesuatu yang beliau pikir keterlaluan tentang perilakuku.
Seperti anak kecil, ketika sekilas aku membaca pesan singkat yang tak singkat itu yang disalin ulang oleh beliau dan hanya menambah beberapa kata sebagai komunikasi beliau kepada kakakku. Hahaha.. Rasanya lucu sekali. Dan aku tak habis pikir kalau kelakuanku dan pesan pendek yang tak pendek yang telah memang beliau beberapa kali kirim untukku ternyata serius dan buat (mungkin) beliau geleng-geleng kepala. Mengurut dada mungkin, atau kata khas beliau yang menunjukkan sesuatu yang keterlaluan "Ampuuuuun.." Hahaha.. Tak bisa kubanyangkan beliau setelah tahu kelakuanku dan mendapat info keterlaluan itu dariku, di depan monitor HPnya memonyongkan bibirnya sambil berkata "Ampun" hahaha.. Maafkan anakmu (mungkin yang paling keterlaluan nakalnya) ini, Bunda.. Hahaha..

Padahal kemarin, ketika beliau kirim sms-sms yang beliau bilang itu motivasi untukku, kepada kakakku lewat pesan singkatnya, aku biarkan dan sengaja lama tak membalas langsung sms dari beliau, dan baru dibalas ketika beliau bertanya apakah sampai atau tidak smsnya, dan apakah terpotong atau tidak teksnya. Hahaha.. Segitu khawatirnya beliau.. Maaf, Bu.. Hahaha..

Yah.. alasanku tak langsung membalas, karena sms beliau begitu panjangnya, sampai cape'aku scroll k bawah dan lagi bukan cuma 1 sms yang dikirim, tp sampai 3. Haha.. Bayangkan. Dan saat itu, aku merasa masih sibuk bebenah untuk pulang ke rumah; Dan lucunya adalah, aku merasa aneh, ketika aku akhirnya tak hanya sms, tp tlp ibuku dan menjelaskan semuanya. Dari balik tlp, aku langsung direspon dengan tawa jenaka milik ibuku. Jelas saja aku begitu terkejut luar biasa (redudansi), karena jarang-jarang beliau segeli itu. Seperti benar-benar sedang iseng mengerjai aku dengan petuah-petuah panjangnya yang seperti beliau tahu kalau itu mungkin saja akan menggangguku dan senang saja begitu akhirnya aku menyerah dan menelepon beliau (karena khawatir). Hahaha.. Nggak nyangka kalau beliau bisa segitu isengnya, mengingat biasanya serius :) Walaupun sepertinya memang beliau serius mengatakan petuah-petuah itu, tapi dengan cara yang berbeda dari yang biasanya. Hehehe.. Ibuku..

Makasih, Bu.. kasihmu memang tiada tara ^#^ Dengan Cinta ^^v