Nenek terkekeh dengan pemandangan gusi tak bergigi miliknya
Lucu sekali saat melihatnya
Wajahnya lugu seperti bayi
Walau kerut tak mampu lagi membohongi
Menipu pemuda-pemuda yang dulu mengantri
Mungkin telah sama seperti dia
Berkerut dan tak lagi punya banyak kuasa
Nenek itu terkekeh dengan gusi yang tak lagi bergigi
Sudah berapa waktu sejak masa mudanya ia berjaya
Mendapatkan semua predikat yang yang rata-rata wanita inginkan
Segarpun wajahnya saat terkekeh
Tak ada pula sedih terlihat di air mukanya
Sekarang bersama kebaya dan jarit kuno miliknya
Susur tak berhenti pula diputar di gusinya
Mungkin karena biasa..
Nenek tua terus terkekeh di teras rumah joglonya
Menertawakan generasi muda yang miskin akan norma
Yang bergaul sana-sini dengan uang orangtua
Yang sok jagoan menantang aturan zaman buyut ada
Yang padahal baru lahir ke dunia
Khe.. Khe.. Khe..
Sore ini, dan besok pagi pun, nenek masih akan terus terkekeh menertawakan cucu-cucunya
Yang sudah tuli dan buta
Karena jika malam dan siang tiba
Sederhana saja
Nenek akan masuk ke dalam rumah untuk berdoa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar