ketika bulan datang, hari jadi muram
pohon-pohon menjadi bayangan
jadi indah bak lukisan
mengerlip manja mata bidadari menemani. menjadi percikan bak peri
menari ringan di atas awan. di awang-awang. di antara dedaunan
menertawai kodok bangkong yg sumbang
jadi melodi ditemani jangkrik yg mengerik
dia tidur lelap dengan selembar jarik menutup kurusnya tubuh
dia tidur lelap. manja diayun ranjang rotan tak berkapuk. meringkuk. menyusup cahaya susah lewat lampu petromak tua digantung sembarang di paku karatan
sungguh nyata hidupnya&tak mau ia pergi
hanya sayang karena sangat berarti
harta jd tak peduli
toh tak akan dibawa mati
menjalani hidupnya dg aktivitas yg sama
tak seperti kerabat-kerabatnya di
jadi hanya mainan yg tak membosankan
senang tak terbayang. candu..........
...........
malam hari di desa
peri-peri kecil bermain bersama
bersenda gurau bercanda dg nada irama
jd syahdu karenanya
dan desa itu hidupnya
mengangguk mesra jika ditanya
dan desa itu jiwanya berada
ah..malamnya....
Rabu, 11 November 2009
Jatinangor, 80809
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar