Y Tuhan..Sudah lama juga nggak nulis..
Banyak..Banyak sekali kejadian pada masa-masa yg terlewat,tak terekam atau sengaja tak direkam! Mungkin salah satu atau juga keduanya..Entah..Dan satu persatu muncul tidak dengan pinta.Sibuk terbengong aku akan semua seolah begitu cepat berlalu dan aku hanya diam di situ. Terpaku. Terpukau dengan segala gerak cepat nya.Tak tertandingi dengan langkah ku yang ternyata hanya tatih-tatih kecil tak berarah.
Ya..Sudah tak mampu lagi aku berkata-kata dan lebih baik diam saja.Aku menjadi maskulin untuk sebuah kata yg hanya mampu dengan rangkai di atas putih nya.Gesture hanya alasan agar wanita tak berkuasa.Dengan batasan yang katanya bisa melampaui mereka..Bilang saja takut.Dan aku akan menikmati itu sebagai sebuah berkat sendiri untuk kami.
Dan mulailah aku mematahkan tulang ku untuk sebongkah hati yang mungkin berisi banyak teka-teki.Begitu rasanya terlibat.Sama bingung nya seperti ketika Tuhan bertanya ingin lahir menjadi seperti apa?*Pertanyaan kabur yang memang fiksi,karena memang nya aku ditanya begitu?Tak tau..Y Tuhan..Kau lebih tau bagaimana aku.Hanya bisa berserah semua padaMu,mungkin sekarang aku menjadi sedikit bagian.Sebuah chorus?!Lebih mending begitu..Oh..
Sesaat setelah kejadian itu,mencari teman,menatap langit, berharap dia ada di sana dan beruntungnya iya..Namun hanya menatap ku tak berkedip.Dan sama seperti ku yang kaku.Desahan ringan dan mulai tanya pada yang satu lagi.. "Ada apa?"Tak berbalas..Hanya detak yang tak teratur..Gamang..Namun lampu neon dan jalanan tak jadi teman saat seharusnya menyatu dengan mereka berdua, bukan saat itu..Karena mereka kasihan pada ku..Dan aku hanya berlalu dengan lidah kelu.
Banyak..Banyak sekali kejadian pada masa-masa yg terlewat,tak terekam atau sengaja tak direkam! Mungkin salah satu atau juga keduanya..Entah..Dan satu persatu muncul tidak dengan pinta.Sibuk terbengong aku akan semua seolah begitu cepat berlalu dan aku hanya diam di situ. Terpaku. Terpukau dengan segala gerak cepat nya.Tak tertandingi dengan langkah ku yang ternyata hanya tatih-tatih kecil tak berarah.
Ya..Sudah tak mampu lagi aku berkata-kata dan lebih baik diam saja.Aku menjadi maskulin untuk sebuah kata yg hanya mampu dengan rangkai di atas putih nya.Gesture hanya alasan agar wanita tak berkuasa.Dengan batasan yang katanya bisa melampaui mereka..Bilang saja takut.Dan aku akan menikmati itu sebagai sebuah berkat sendiri untuk kami.
Dan mulailah aku mematahkan tulang ku untuk sebongkah hati yang mungkin berisi banyak teka-teki.Begitu rasanya terlibat.Sama bingung nya seperti ketika Tuhan bertanya ingin lahir menjadi seperti apa?*Pertanyaan kabur yang memang fiksi,karena memang nya aku ditanya begitu?Tak tau..Y Tuhan..Kau lebih tau bagaimana aku.Hanya bisa berserah semua padaMu,mungkin sekarang aku menjadi sedikit bagian.Sebuah chorus?!Lebih mending begitu..Oh..
Sesaat setelah kejadian itu,mencari teman,menatap langit, berharap dia ada di sana dan beruntungnya iya..Namun hanya menatap ku tak berkedip.Dan sama seperti ku yang kaku.Desahan ringan dan mulai tanya pada yang satu lagi.. "Ada apa?"Tak berbalas..Hanya detak yang tak teratur..Gamang..Namun lampu neon dan jalanan tak jadi teman saat seharusnya menyatu dengan mereka berdua, bukan saat itu..Karena mereka kasihan pada ku..Dan aku hanya berlalu dengan lidah kelu.
Jatinangor,27 Maret 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar